Rabu, 27 Juli 2016

Reshuffle Menteri Tak Akan Pengaruhi Status Wartawan

"Kadang menterinya udah dapat gandengan baru, wartawannya malah masih aja sendiri.”

Mantan wartawan yang kurang pakar dalam masalah percintaan, sebut saja Gustidha, mengatakan perombakan kabinet yang dilakukan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo di pertengahan tahun tidak akan membawa dampak signifikan.

“Terutama untuk status-status para wartawan yang liputan acara itu, udah sih cuma nambah kerjaan aja reshuffle itu,” kata dia sambil menyedot es teh punya kawannya, Rabu (27/07).

Reshuffle, kata Gustidha, bisa terjadi setiap tahun. Saat menteri berganti berkali-kali, sudah menjadi rahasia umum wartawannya masih yang itu-itu saja. Perbedaannya hanya terjadi di beberapa unsur yang terlihat bertambah atau berkurang.


Untuk yang bertambah biasanya cuma di sisi umur, keriput, cicilan utang, dan berat badan. Sementara yang berkurang akan terlihat di bagian leher ke atas. Bisa berupa rambut yang menipis sampai kewarasan yang turun drastis.

Bagi wartawan pemula, Ia mengerti kebijakan pimpinan negara mengocok ulang tim kabinetnya adalah sensasi tersendiri. Seakan-akan mereka menjadi saksi sejarah perjalanan panjang negeri ini. “Saya juga begitu waktu pertama kali ada reshuffle menteri tempat saya ngepos,” katanya.

Ia bercerita, saat itu tak tanggung-tanggung para wartawan yang liputan di pos terkait sampai patungan membeli ayam panggang karena digantinya sang menteri yang lebih hobi kasih tausiyah ketimbang jawab wawancara. “Waktu itu kami potong ayam segala, karena kalau potong bebek repot. Nanti bisa ada nona yang minta dansa empat kali, sorong ke kanan dan kiri,” ungkapnya.

Tak lama, menteri baru pun muncul. Sewaktu itu, Sofia berharap pejabat kali ini bisa memperbaiki kinerja yang sebelumnya. “Eh tahunya, doi konpers pertama kali sampai 3 jam cuma buat cerita waktu kecil dia pernah mati suri. Amsyong gak tuh?”

Tahun berjalan, menteri yang hobi tausiyah menghilang dan menteri yang pernah mati suri kena kasus korupsi. Target satu juta barel makin jauh dari harapan. “Eh gak berasa ada menteri baru lagi.”
Hadirnya menteri baru ini cukup disambut banyak khalayak, terutama dari kalangan pengamat energi dan girlband-girlband unyu setempat, Rangga. “Soalnya menteri yang ini datang dengan status yang setara dengan kawan-kawan kebanyakan di lapangan. Jadi harapannya lebih tepo seliro sama yang jomblo.”

Harapan ternyata pupus dalam waktu singkat. Seorang wartawan media luar negeri dan luar angkasa, Wilda, mengatakan, menteri kali ini justru hobi bikin acara pagi-pagi banget. “Mana dia suka pesan kalau dalam apapun harus tidak ada vested interest. Gimana nasib kami yang suka liputan sambil berniat cari jodoh? Jadi ngerasa berdosa banget kan.”

Pewarta lain yang langganan juara jurnalistik bertemakan tenaga panas bumi dan panas dalam, Ayu, menambahkan bahwa menteri yang terkenal melalui kasus “Papa Minta Saham” itu juga hobi bikin acara tiap akhir pekan. “Sangat susah bagi saya yang dipepet jadwal Papa Minta Cucu.”

Dengan jadwal liputan sangat padat, tak heran para wartawan ini kaget luar binasa begitu beberapa waktu lalu mendapat kabar sang menteri sudah mendapat gandengan dan menikah dengan pasangan idamannya. “Lah kapan yayang-yayangannya kita kan bingung,” curhat Ayu.

Peristiwa ini jugalah yang menjadi dorongan terkuat bagi Gustidha untuk mundur sebagai wartawan. Enam tahun bekerja jadi kuli tinta, Ia merasa susah menjerat hati seorang pria. “Jadi menteri dua tahun bisa dapat kekasih. Mending ganti cita-cita aja saya,” katanya, cukup pesimistis.

Meski begitu, kinerja menteri yang baru dua tahun menjabat ini cukup banyak mendapat apresiasi. Dari sisi pembenahan sistem dan penataan pertambangan sudah terdapat progress. Prestasinya yang perlu diakui salah satunya adalah upayanya untuk memberantas mafia migas. Migas loh ya, bukan miras.

“Investor cukup senang, analis jadi ada kerjaan tiap pekan,” kata Rangga.

Yah, namanya manusia, tetap ada saja yang tidak suka. Ada barisan wartawan yang misalnya mengeluh bahwa si menteri susah dihubungi dan berharap menteri yang baru, bagaimanapun jejak rekamnya, lebih gampang untuk dikontak ketimbang menteri yang baru turun ini.

“Kalau itu sih lebay aja wartawannya ya. Situ mau cari menteri apa customer service? Pakai syarat gampang dihubungi segala. Jangankan nelepon menteri, whatsappan ama mantan aja kadang dicuekin bok,” Gustidha menanggapi dengan santai.

Terkait dengan menteri energi yang baru terpilih kali ini, banyak para wartawan yang tidak mengenal jejak rekamnya. Nama kandidat juga tidak pernah terdengar sampai satu hari jelang pengumuman.
Rangga misalnya, analis yang memantau siapa yang akan menggantikan Sudirman di kursinya setelah tiga kali isu reshuffle berhembus, juga tak menyangka dengan nama yang muncul.

“Saya pikir tadinya yang bakal jadi menteri si Darmawan Prasodjo. Kan lumayan, kapan lagi lihat menteri lakik hobi pake kemeja ketat,” ucapnya sambil memeletkan lidah.

Rangga yang pernah membuat rilis puluhan kandidat yang bakal duduk di kursi menteri energi, mengaku cukup sulit meriset nama menteri kali ini. Hasil yang Ia tahu sampai saat ini, si menteri baru punya prestasi cukup bagus dengan memegang tiga paten teknologi teknik pengembangan migas di laut dalam dan lepas pantai. “Beda dikitlah sama saya yang punya tiga paten teknologi teknik luka dalam.”

Tapi, Gustidha justru mengaku tidak begitu memantau pejabat yang akan mengisi pos energi. “Saya dari tadi mantaunya pos kementerian perdagangan. Saya pikir Pak Jokowi bakal ganti Tom Lembong sama Tom Hiddleston jadi menteri di gambir sana,” kata Gusti, cuek aja.

Namun, para wartawan, mantan wartawan, mantan pacar wartawan, bini wartawan, yang berinteraksi cukup intens dengan para pejabat di kementerian berharap, sama seperti Sudirman, apapun jabatan dan bagaimanapun kondisinya untuk tidak lelah mencintai Indonesia. "Cintai negeri, cintai diri, siapa tahu nanti dihampiri jodoh baik hati," pesan Rangga yang alhamdulillah sudah mengakhiri masa lajang tahun lalu.

Gustidha | Rangga

10 komentar:

  1. Woi, kenapa di atas namanya Gustidha, di tengah tiba-tiba muncul Sofia? :/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini yang penting nama Tom muncul di ujung Put hahaha

      Hapus
    2. Setelah tau rasanya, gua sekarang #TeamCalvinHarris ajalah.

      Hapus
  2. Dikit lg sama lucunya kayak #SingkatanMenteri

    BalasHapus
  3. Owh udah rangga dan gusthi udah jadi mantan wartawan

    BalasHapus
  4. Gustidha alias sofia latjuba

    BalasHapus
  5. Udah bagus2 nama menteri2 itu lo kaga sebut, Gus. Di akhir2 tulisan kesebut juga si Sudirman. Hahahaha

    BalasHapus
  6. Maklumlah, kita mantan wartawan pemula, jadi banyak inkonsistensi dan salah ketiknya, hahaha

    BalasHapus
  7. Hahaha menteri customer service.. pdhl reporter jg klw dihubungin redaktur mendadak sibuk ya. Haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoay Put, makanya lebay bener kalo ada wartawan yg ngeluh menteri susah dihubungi :|

      Hapus