"Menuntut ilmu lebih mudah dari pada menuntut kesetiaanmu..." (RDF) |
Dear Gusti,
Pada kesempatan yang berbahagia ini,
gue akan sedikit mengurai kisah-kisah yang berhubungan dengan pengalaman kuliah
gue. Jadi gue ingatkan pada para pembaca, tulisan ini sangat akademik dan
ilmiah, tidak dianjurkan bagi mereka yang sawan dan punya gejala ayan.
Seperti yang lau ketahui, gue
ngambil jurusan Energy Economics. Mata
kuliah yang diajarin dimari rada runyam Mabs, kebanyakan berhubungan sama Ekonomi,
cabang ilmu yang pada waktu UAN zaman SMA mampu gue taklukkan dengan
mengandalkan suplai jawaban dari cewek yang duduk di depan gue (maafin Angga,
Ya Awoooh!).
Tapi itulah adilnya Tuhan, dulu gue
lancung dalam ujian, sekarang gue dihukum dengan belajar ilmu ini pada tingkat
kerumitan yang jauh lebih tinggi. Gue juga dipaksa menerima
kenyataan bahwa walaupun gue berwajah tampan dan berbudi luhur, otak gue suka
ngadat kalo berhadapan sama rumus dan angka.
Seakan belum cukup penderitaan gue,
Tuhan menambah banyak cobaan dengan meniupkan kegalauan di sela-sela alunan
penjelasan dosen gue.
Contohnya, pada suatu hari tiga
bulan yang lalu, beberapa hari setelah hubungan gue sama mantan gue kandas di
tengah jalan, dosen gue nerangin masalah "Ketahanan Energi".
Kebayang kan lau Mabs, gue disuruh
belajar soal "Ketahanan Energi" disaat gue sendiri nggak mampu mempertahankan
keutuhan perasaan gue. Hati gue lagi remuk redam Mabs. Kebas nggak karuan. Bahasanya
Noah mah gue kayak kehilangan “Separuh Aku”. Kata temen gue, kalo aja hati
terbuat dari kaca, pasti udah pecah, berantakan, ancur lebur, berkeping-keping.
Si dosen nyerocos bahwa
salah satu dimensi terpenting dari Ketahan Energi adalah diversity (keragaman) yang artinya adalah semakin
beragam sumber yang kita punya, semakin tahan kita terhadap goncangan. Demikian pula kalo impor, semakin
banyak pemasok, semakin aman.
Gue langsung naek darah Mabs. Sumpah, mau gue
ajak ribut tu dosen, berani-beraninya doi ngomong soal keragaman! Mempertahankan
satu cinta aja gue nggak sanggup! Apalagi lebih dari satu! Bisa gila gue!
Tapi ada benarnya juga bahwa
diversifikasi cinta akan membuat Ketahanan Perasaan kita meningkat secara
signifikan, karena kalo ada gangguan suplai dari satu pemasok, pemasok lainnya
bisa dengan segera mengisi kekosongan tersebut, eaaaa!
Alhamdulillah-nya, ada juga pelajaran yang memberi
harapan Mabs. Baru-baru ini gue ngambil mata kuliah intensif yang berjudul Extractive Industries Revenue Management.
Tau kan lau artinye? Gue tau lau nggak cuma faseh bahasa Betokaw doang,
hahahaha.
Nah, di mata kuliah ini ada bahasan
mengenai Natural Resource Fund (NRF)
yang adalah merupakan dana yang disisihkan dari pendapatan sumber daya alam
buat disimpen terus diinvestasikan ke sektor lain atau buat menambah budget
pembangunan pemerintah.
Gue langsung kepikiran, Indonesia
belom punya nih simpenan model ginian. Mata gue langsung berbinar Mabs. Ini
mungkin salah satu harapan terbaik untuk memecahkan masalah jumlah jomblo yang
semakin hari semakin meningkat.
Andai pendapatan minyak dan gas kita
yang mencapai Rp 300 triliun per tahunnya disisihkan 2% aja buat memberi
tunjangan pembangunan kualitas hidup para lajang, kita pasti bakalan
sangat bahagia.
Bagi mereka yang kurang sedap dipandang
tampangnya, bisa ke bengkel ketok mejik buat upgrade penampakan. Bagi yang
kelebihan berat badan, duit bisa dipake buat manggil tukang sedot tinja buat
mengurangi tumpukan lemak di pinggang dan paha (ini lau banget Mabs).
Dan bagi mereka yang sebenernya
berwajah menarik dan ber-body semlohei tapi masih aje jomblo bisa menggunakan
pendapatan migas kita guna berkonsultasi sama Eyang Subur dan dukun-dukun
tenar lainnya demi memuluskan sumbatan nasib mereka. Kalo perlu pasang susuk membahana badai!
Alangkah indahnya hidup jika itu
jadi kenyataan Mabs!
Gue yakin, investasi untuk menaikkan
harkat dan martabat para fakir asmara akan mempercepat pertumbuhan ekonomi
kita. Mereka akan konsentrasi belajar dan bekerja, nggak pada nyampah di
social media atau bikin blog nggak berguna macam kita.
Rangga, Dundee, 23 Mei 2013
Sinting....hahaha
BalasHapus