Membangun mimpi anak Indonesia: Daftar cita-cita siswa-siswi SD Paseban 01. |
Dear Gusti dan para pembaca yang budiman,
Mohon maaf kalo sekian lama gue mengabaikan blog kita yang terlanjur membahana.
Bukan karena gue ga cinta, tapi setelah gue balik ke Jakarta, banyak hal-hal
baru yang harus gue sesuaikan.
Tapi biarlah suka duka penyesuian dengan hidup baru itu gue kisahkan di
lain kesempatan. Kali ini, izinkan gue cerita sedikit soal pengalaman gue
ngajar bocah-bocah SD yang rupanya hidupnya jauh lebih pelik dibanding zaman
kita kecil dulu.
Hari ini, gue sama 11 orang relawan (tujuh pengajar dan empat videografer/fotografer)
mengunjungi sebuah sekolah yang letaknya ga jauh dari RS Cipto
Mangunkusumo. Ceritanya kami ingin berbagi inspirasi soal mimpi dan cita-cita
ke siswa-siswi di sana dengan cara memaparkan dan ngajak mereka ngerasain
kerjaan-kerjaan kita sehari-hari.
Berminggu-minggu gue udah mengalami tekanan batin. Seperti lu tau,
sejak November lalu, gue berhenti jadi wartawan dan beralih profesi jadi
analis di sebuah firma konsultasi yang sangat tenar – di kalangan karyawannya (yang kebetulan cuma sembilan orang). Nah gue yang minim pengalaman ngajar ini ga ngerti gimana
caranya ngejelasin profesi gue ke bocah-bocah SD.